Langkah-Langkah Penuh Manfaat untuk INDONESIA-ku dan Ramadhan-ku.

rindu ramadhan - Copy

Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa sya’baana wa ballighna Ramadhana.”

“Ya Allah, berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan .”

 ***

Bismillaah. Udah Rajab aja ya, Sob. Itu artinya bentar lagi syakban, terus Ramadhan deh. Cepet banget ya? Euhm, malem tadi (karena sekarang udah pagi); beberapa biji ikhwah UNY mengikuti kajian perdana-nya bookfair. Kali ini dimulai pukul 20.00 WIB oleh Abi-nya temen2 DS, abi kita juga: Ust Syatori Abdur Rauf.

 

Materi malem ini kece banget, Sob: Temanya aja, Langkah-Langkah Penuh Manfaat untuk INDONESIA-ku dan Ramadhan-ku… Ane sharing dikit yang nongol di catetan ane yak. Sebenernya note ini adalah request dari someone special; sebut saja mbak Jayen (padahal mau puasa FB dulu *yang bener, ya sudahlah. Lunas ya mbak :3)

—-INDONESIA-ku—-

Indonesia abis pileg, Bro. Bukan pilek kaya yang lagi dialamin penulis sepekan ini ya, hehe. Pileg –pilhan caleg-. He, udah apdet hasilnya belum? Nah, disini abi syatori nanyain ke jama’ah: Indonesia yang kita inginkan itu sebenarnya Indonesia yang kaya gimana sih? Hadirin menjawab: yang Sejahtera…

Dan ternyata, Sob. Wilayah sejahtera itu adalah milik Allah. Cuma Allah, Sob, yang bisa bikin negara ini sejahtera.

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S Al-A’raf: 96)

Nah. Di ayat ini jelas-jelas dituliskan, syarat suatu negara bisa sejahtera (dalam arti ditolong Allah dan dapet berkah) adalah mutlak: PENDUDUK INI KUDU BERIMAN DAN BERTAQWA!

Nah, kalaulah –dan pasti iya- negaraini butuh pemimpin, kita tak butuh pemimpin yang bisa mensejahterakan negeri ini. Tapi sesungguhnya, kita butuh PEMIMPIN YANG BISA MEMBUAT PENDUDUK NEGERI INI UNTUK BERIMAN DAN BERTAQWA PADA ALLAH. Mulai dari mana? Ya, dari pemimpin itu sendiri hingga mengkerucut: pemimpin itu kudu iman juga taqwa sob. Ada ya, orang kaya gitu? Ada, inshaa Allah.

—RAMADHAN-ku—–

Tahu ayat diperintahkannya puasa? Yap, sejak SD kita telah hapal ayat fenomenal ini; Q.S Al Baqarah: 183

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Iya. Berhubungan sama Pilpres 9 Juli besok, alhamdulillahnya kita Ramadhan dulu. Jadi kita bisa ditempa dulu. Semoga temen2 yang maju pilpres besok juga tertempa dalam Ramadhan yang berkualitas, pun pemilihnya. Aamiin.

—MASALAH-MASALAH—-

Bukan hidup Sob, jika tanpa masalah. Ternyata negeri ini juga masih ada aja masalah, bahkan yang langsung berhubungan sama 4 pilar taqwa yang dijelaskan abi. 4 pilar taqwa itu adalah tawadhu, qonaah, wara’, dan yakin.

—SOAL INDONESIA dan TAWADHU—

Negeri ini, beserta orang-orang didalemnya, udah tawadhu’ belum si? Jika masih adaa aja dalam hati yang nge-gerundel, curigaan, bawaannya marah; berarti belum Sob. Sederhananya, kita tengok pileg kemarin deh. Kenapa sih partai Islam ga menang2? Padahal mayoritas penduduk Indonesia agamanya Islam. Ya itu, karena masing2 punya pandangan sendiri2 dan masih aja ngomongin golongan. Bahasa gaulnya #Plis,Deh! Nah, makanya yok bersatu, begitu pesen yang ditangkep. Sama-sama merjuangin kebaikan kan? Apa sih yang membuat ragu buat gabung dan mendukung? *senyum*

—SOAL INDONESIA dan QONA’AH—

Soal qona’ah alias rendah hati ini, abi menceritakan soal temennya yang dosen UGM; hingga bertitel propesor beliau hapenya masiih aja keluaran lama, dan biasa aja. Dan, sampek dikaretin karena casingnya udah rusak. Jelas, kalah sama mahasiswanya, hehe.. tapi pas ditanya kenapa ga beli yang lebih kece, dengan qonaahnya beliau ngejawab,

“AH, hape mah yang bisa buat telpon sama sms. Udah cukup. Sebenernya uangnya si cukup buat ngebeli yang lebih bagus, tapi mending dikasih ke yang lain yang lebih ngebutuhin.”

Dan, di negara ini, ternyata ada manusia seperti ini. Tapi jangan tanya jumalhnya; baru sedikit T_T

—SOAL INDONESIA dan WARA’—

Wara’ itu artinya kemampuan untuk menahan diri dari yang haram. Negeri ini, gimana? *ane Cuma nulis satu kalimat di bagian ini.

—SOAL INDONESIA dan YAKIN—

Agan-agan yakin bahwa Indonesia udah YAKIN? Kalo udah yakin mah, nggak ada kasus kyai slamet –Sapi yang diagungkan :3, yang kotorannya aja diperebutkan dan dipercaya bisa dijadiin jimat sama keberuntungan. Lalu ada kisah ponari sweat. Aduh, sob, kemana aje? Itu termasuk syirik… naudzubillahi min dzalik.

Aduh duh, segitu parahnya ya negara kita?

Engga.. kita musti optimis, dan Allah mememberikan sebuah bulan yang luar biasa yang bisa memperbaiki –RAMADHAN!—

—-MARI KITA BERBENAH DENGAN RAMADHAN!—-

—TAWADHU—

Bahwa kita ini sadar, kalau seluruh kelebihan dan keistimewaan yang ada pada diri kita bukanlah alat untuk MENYOMBONGKAN DIRI. Sikap tawadhu’ ini sebenernya adalah sifat alamiah manusia, dan sombong adalah sifat alamiah syaithonirrajiim.. analogi planet yang dijejer-jejer terus dibandingin matahari dan bintang raksasa macam antares dan kawan2nya cukup telak: manusia itu… Ngga mungkin bisa sombong! Dan yang bikin T_T adalah sebuah kalimat *saya lupa ini ayat ato hadits, yang bunyinya: Tak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat 1 bijih sawi kesombongan. Bijih sawi itu seberapa, Brooo? Kecil beyud T_T

Terus.. sombong2 kita kemarin gimana? Tobat..tobat.. sebelum telat T_T

Filosofinya orang puasa, dia bakalan latihan tawadhu’, minimal mbungkuk di siang hari –karena lapar -_- – *engga, ini becandaan aja.

—QONAAH—

Yakni selalu menerima dengan lapang apa saja yang Allah karuniakan. Inget sob, APA SAJA! Ngga peduli pujian atau celaan, ngga peduli kesuksesan atau kesulitan. Terima sob, lapaaaang.. kita bakal naik tingkat jika mampu lewati masa-masa ini.

Nah, hubungannya sama ramadhan, kita bakalan latihan nerima. Nerima kalok jam 1 siang itu emang panasss banget dan kita haus bingitz. Tapi ya gimana lagi, puasa bro. Yang ngelihat Allah langsung!

—WARA’—

Yakni menahan diri dari segala yang dilarang Allah. Puasa kan menahan, tahan tahan.. mau maksiat dikit; inget Allah. Puasa batal jika ngelakuin dsb. Training sebulan insyaAllah kalo kita sungguh2: BISYA!

—YAKIN—

Bahwa sesungguhnya musibah yang Allah timpakan kepada diri pasti akan selesai. Yakin deh, yakiiiin aja. Allah gak bakalan ngasih beban di luar kemampuan. Allah ngga akan mbiarin kita puasa terus-terusan; pasti ada berbuka, dan itu menyenangkan. Nah kalo udah yakin aja, semuanya beres. 🙂

TA-wadhu, QO-naah, WA-ra’, YA-kin kalo digabungà TAQWA!

—-RAMADHAN , TAMU AGUNG—

Disini Abi memberikan tips dan adab menyambut TAMU AGUNG, cekidot:

Satu, Tidak membiarkan rumah kita sepi seperti rumah hantu. Yuk, jadikan hati kita BERSIH, INDAH, lagi MENAWAN.

Dua, Tidak menjadikan rumah kita pintunya “tertutup.” Mari kita jadikan HATI kita HATI YANG TERBUKA. Hati yang terbuka adalah hati yang mau menerima setiap kebaikan yang hadir mengunjungi rumah kita. Dan, jadilah orang yang mau mendengarkan dan bersababar… lalu, jangan siakan kesempatan. Misalnya esok hari kamis, kita tergoda; puasa gag ya… itu kesempatan, ambil! Lalu bakda sholat maghrib, kan ada rawatib tu, kesempatan lagi: AMBIL! Jangan siakan..

Tiga, kita terangi rumah kita dengan PENERANG TERBAIK. Kita terangi hati kita dengan cahaya terbaik, yaitu INGAT MATI dan RINDU AKHIRAT :’)

Empat, kita sambut semua tamu yang datang dengan SENYUM TERBAIK. Menjaga RASA BAHAGIA kita berada di bulan yang suci ini…

Lima, menyiapkan HIDANGAN TERBAIK. Apa hidangan terbaik? Ya Qur’an, Ya Shalat, Ya Sedekah, dan lainnya…

Semoga kita segera bersiap untuk menemui TAMU AGUNG ini; Marhaban Yaa Ramadhan… mari gunakan rajab dan syakban kita yang tersisa untuk bekal menampilkan kondisi se-prima mungkin untuk berjumpa ramadhan. Semoga disampaikan :’)

 

Yang sedikit ini semoga manfaat, bisa langsung dibenarkan jika ada kesalahan.

Uki –hasil dari #JalanJalanUKh bareng temen2 UNY di GOR UNY tadi malem.